Eden
Hazard sedang menggila. Satu gol terakhirnya di Liga Primer dilesakkan pada
kemenangan telak Chelsea dengan skor 0-3 di kandang Southampton pada pekan ke
delapan Liga Primer—sekaligus mengokohkan namanya sebagai top skor sementara
Liga Primer dengan torehan 7 gol. Performa mengesankan Hazard menjadi salah
satu alasan mengapa Chelsea di musim ini menjadi calon kuat juara Liga Primer
bersama Liverpool dan Manchester City.
Torehan
tersebut cukup fantastis untuk pemain yang sebenarnya bukan berposisi sebagai
penyerang murni ini. Patut disadari bahwa saat ini usia Hazard sudah menginjak
angka 27, di mana usia tersebut adalah usia yang menjadi pintu gerbang seorang
penyerang menuju masa keemasannya. Untuk itu, musim ini adalah musim yang
paling tepat bagi Maurizio Sarri, pelatih baru Chelsea, guna memaksimalkan
potensi terbaik yang dimiliki oleh Hazard.
Sarri
memang telah menyadari hal itu. Pelatih yang juga seorang perokok ini berulang
kali melemparkan pujian kepada Hazard dengan mengatakan bahwa pemain andalannya
ini tak hanya merupakan pemain terbaik di Inggris, namun juga sebagai salah
satu yang terbaik di dunia. Sarri juga sesumbar bahwa tak menutup kemungkinan
musim ini Hazard akan mencetak 40 gol bersama Chelsea jika performanya terus
menanjak.
Catatan
manis Hazard di awal musim memang tak terlepas dari kepercayaan Sarri untuk
membebaskan peran Hazard di lapangan. Ia (Hazard) berperan sebagai pembangun
serangan tim London Biru, pengobrak-abrik pertahanan lawan lewat sisi kiri atau
sisi kanan penyerangan, dan juga pencetak gol. Hazard pun bisa diletakkan
sebagai penyerang tengah jika Sarri menginginkan peran false nine untuk
timnya. Tak perlu pusing-pusing dalam memainkan Hazard karena ia adalah
penyerang yang komplit.
Kecerdikan
Sarri dalam memaksimalkan Hazard juga terlihat dengan lebih dipilihnya Olivier
Giroud sebagai penyerang tengah utama the blues dan mengesampingkan
pemain yang musim lalu dibeli seharga 80 juta euro, Alvaro Morata. Secara
kecepatan, Giroud mungkin masih kalah dibandingkan Morata, namun penyerang yang
membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 itu sangatlah pintar dalam menggunakan body-nya
sehingga bisa membuat penyerang lain di sisi kanan dan kirinya lebih leluasa
mencari ruang, termasuk Eden Hazard.
Peran
yang diemban Giroud ini bukanlah peran baru dalam sepakbola. Penyerang tipe ini
lebih sering disebut dengan istilah pemantul, di mana penyerang tersebut lebih
suka berada di depan bek lawan dan memaksimalkan body balance-nya untuk
memberikan umpan satu-dua kepada pemain lainnya demi memaksimalkan peluang.
Jangan heran mengapa Giroud selalu menjadi pilihan utama Timnas Prancis di Piala
Dunia 2018 hingga mampu mengantarkan Prancis juara.
Peran
lini tengah juga sangat dimaksimalkan oleh Sarri. Sarri sukses membajak mantan
anak asuh kesayangannya di Napoli, Jorginho, dari rayuan tim kaya Manchester
City untuk mau bergabung ke Chelsea. Selain itu, kehadiran pemain muda sekelas
Mateo Kovacic yang datang dari Real Madrid sangat diharapkan dapat memperkuat
lini tengah Chelsea, terlebih Chelsea masih memiliki nama-nama besar lainnya
sekelas N’golo Kante, Ross Barkley, ataupun gelandang kawakan jenius seperti
Cesc Fabregas. Apakah Hazard cukup puas dengan lini tengah yang dimiliki
timnya? Setiap penyerang tentu butuh mendapatkan pelayanan yang maksimal dari
lini keduanya.
Memanjakan
Eden Hazard musim ini adalah sebuah keharusan, mengingat di awal musim Chelsea
hampir saja gagal mempertahankannya dari bujuk rayu juara bertahan Liga
Champions, Real Madrid. Bahkan, Chelsea disebut akan memberikan ban kapten
utama Chelsea kepada Hazard bila memang hal tersebut dapat membuat Hazard
bertahan di Chelsea. Jika disepelekan, Hazard bisa saja menolak proposal
perpanjangan kontraknya yang tinggal dua musim lagi, dan Real Madrid yang performanya
menurun setelah ditinggal Cristiano Ronaldo tak akan pernah menyerah untuk
mengangkutnya musim depan. Terlebih, peluang untuk meraih penghargaan pemain
terbaik dunia di tahun yang akan datang tentu lebih besar jika ia bermain
bersama Madrid.
Hazard
bisa jadi adalah pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Chelsea. Jika tim
asal London ini mampu mempertahankan Hazard hingga umurnya sudah tidak produktif
lagi dalam mencetak gol, bisa dipastikan pemain bernomor punggung sepuluh ini
akan menjadi legenda terbaik Chelsea, mengalahkan Frank Lampard atau Didier
Drogba sekalipun. Terlalu berlebihan? Tidak. Umurnya masih 27 tahun, umur
seorang penyerang menuju masa keemasaannya. Ia akan semakin berbahaya untuk dua
atau tiga musim yang akan datang, dan akan tetap berbahaya hingga empat atau
lima musim lagi.
Bagaimana,
blues, tak ada ruginya untuk mempertahankan pemain sekelas Eden Hazard,
bukan?
***
Sumber gambar: https://bola.kompas.com/read/2018/09/16/08453228/hazard-bisa-cetak-35-gol-musim-ini-andai-tak-buang-buang-energi
Posting Komentar
Sila tinggalkan komentarnya.