![]() |
Selamat datang 2019 |
Tahun 2018 ke bawah adalah masa-masa di mana saya banyak membuang waktu menulis dan membaca saya—terutama sejak memasuki semester-semester padat (padat kelas dan padat aktivitas) ketika kuliah dulu. Benar, ketika kuliah dulu. Anggap lah bulan november lalu saya baru saja sarjana. Sama halnya sebagai narablog, kuliah menjadi alibi untuk sedikitnya waktu yang bisa saya luangkan, atau pada dasarnya saya saja yang memang pelit menyisihkan waktu buat mengurus blog ini.
Saya
jadi ingat, blog ini telah menjadi wadah untuk menampung tulisan-tulisan saya
sejak tahun 2012, sejak saya masih SMA. Awalnya, selain jadi pelampiasan hasrat
menulis saya, blog ini saya tujukan juga untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan tulisan saya lewat bunyi komentar yang masuk. Ada perasaan senang
ketika tahu ada orang yang terhibur atau minimal menyukai tulisan saya. Saat
itu juga saya merasakan serunya menjadi seorang narablog.
Di awal
mengembangkan blog, saya jadi mengenal beberapa narablog lain yang sama-sama
baru memulai seperti saya juga. Blogwalking, sharing ilmu dan
sebagainya sudah menjadi rutinitas saya dengan narablog seperjuangan itu. Sekarang,
ceritanya berbeda. Narablog-narablog yang saya tahu dulu telah melesat jauh di
atas saya. Blog mereka berkembang pesat dengan kualitas konten dan tampilan
yang semakin bagus nan menarik, pengunjung yang semakin ramai, serta sudah
punya domain TLD. Sekedar informasi, blog ini masih blogspot(dot)com sejak awal
berdiri. Iya, era digital terus berkembang, saya masih begini-begini saja. Menyedihkan,
memang.
Kesal
rasanya ketika narablog-narablog seperjuangan dulu sudah berkembang begitu pesat
dengan berbagai pencapaian yang telah mereka raih lewat blognya. Penyesalan itu
mampir dan seakan menampar benak saya: kalau dulu saya konsisten dan serius
pasti saya juga bisa! Dan seperti nasehat orang tua dulu, penyesalan tidak akan
ada artinya.
***
Tentu
saya punya resolusi sendiri menyambut tahun 2019 ini, dan resolusi ini lahir
akibat dari ketertinggalan-ketertinggalan yang telah saya alami belakangan
tahun—perihal membaca, perihal menulis, dan perihal jati diri saya sebagai
seorang narablog. Aih, saya baru saja mengakui kalau keberlangsungan
blog ini menyangkut jati diri saya. Mau bagaiamana lagi, begitu adanya.
Karena
itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut saya harus memastikan tujuan saya
dan langkah-langkah apa saja yang harus saya lakukan. Setelah melewati
perenungan dan muhasabah diri yang panjang (baik, ini berlebihan), saya
langsung menyusun tujuan dan langkah-langkah yang akan saya lakukan demi mengejar
ketertinggalan-ketertinggalan ini.
![]() |
Apa yang ingin kalian capai di 2019? |
Tujuan
Punya domain TLD
Baru
tujuan pertama tapi sudah terdengar menyedihkan. Sepele memang, namun kenyataannya
tak kunjung terwujud. Punya domain TLD memang sudah lama saya niatkan, tapi karena
soal sulitnya waktu yang saya luangkan untuk blog ini, rasanya hal itu belum
menjadi prioritas utama saya. Mungkin sekarang sudah saatnya. Jadi, tidak salah
kalau ini menjadi salah satu resolusi saya di tahun 2019. Tolong, jangan dibully.
Merasakan nikmatnya juara dari event blog atau event menulis
Kalau
yang ini juga sederhana, hanya sekedar ingin merasakan sensasi juara event blog
atau event menulis. Saya membayangkan betapa bahagianya dipilih menjadi
salah satu yang terbaik oleh orang-orang yang berkompeten dari event blog
atau event menulis itu. Semoga bisa segera merasakannya.
Tiga sampai empat opini dimuat setiap bulan
Opini
adalah salah satu bentuk tulisan yang mulai serius saya pelajari. Menulis opini
dapat melatih ketajaman berpikir saya, dan opini yang dimuat di media menjadi
tolak ukur sejauh mana ketajaman berpikir tersebut. Beberapa bulan ke belakang
opini saya rutin dimuat di surat kabar lokal yang cukup ternama di kota saya.
Mudah-mudahan bertahan terus dan semakin sering dimuat.
Puisi dan cerpen juga dimuat di media
Sejalan
dengan yang di atas, tapi kali ini dalam bentuk puisi dan cerpen. Saya berusaha
agar puisi dan cerpen saya bernasib sama dengan opini saya. Saya pun tak
masalah mau dimuat di media cetak seperti surat kabar atau di media online yang
menerima tulisan-tulisan dari pembaca. Dengan dimuatnya tulisan di media,
berarti menunjukkan bahwa tulisan tersebut telah lolos kurasi. Berbeda dengan
blog atau platform sejenis yang bebas menulis apa saja, terlepas bagus
atau tidaknya tulisan tersebut.
Sebuah naskah buku
Yup,
naskah saja dulu. Saya tak mau muluk-muluk ditahun 2019 nanti sudah punya buku
karangan sendiri yang berjejer rapi di toko buku kesayangan anda lengkap dengan
label bestseller. Cukup sebuah naskah. Ya, sebuah naskah. Naskah novel
lebih tepatnya. Doakan.
Menghasilkan uang lewat tulisan
Siapa
yang tidak mau menghasilkan uang lewat sesuatu yang disukainya. Pun saya yang
merasa senang menulis ini ingin rutin menghasilkan uang lewat tulisan. Sekarang
mungkin sudah merasakannya sedikit demi sedikit, dan semakin bersemangat untuk
menjadikannya bukit. Bukit penghasilan.
![]() |
Never stop learning |
Cara Mencapainya
Tujuan-tujuan
saya tersebut tak akan mungkin terwujud tanpa adanya usaha. Dan sekedar usaha
tanpa memikirkan cara yang baik untuk mencapainya pun hanya omong kosong
belaka. Sedikitnya, ada tiga langkah yang sudah saya siapkan untuk mencapai
tujuan-tujuan saya di atas.
Membaca satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi setiap bulan
Ide
membaca satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi setiap bulan ini tidak datang
begitu saja. Ada sosok yang membuat saya ingin melakukan hal tersebut, yaitu JS
Khairen, seorang penulis lokal yang cukup produktif menelurkan buku. Ia pernah menyebutkan
kebiasaannya itu disebuah video di salah satu kanal Youtube dan itu
menginspirasi saya untuk ikut melakukannya. Seperti yang kita tahu bahwa
membaca dan menulis adalah satu paket komplit yang tak mungkin dipisahkan.
Satu
lagi kata-kata JS Khairen di video itu yang cukup membekas dikepala saya, “menulis
itu membangunkan peradaban, dan membaca adalah menghidupkan peradaban itu”. Kalimat
itu langsung mensugesti pikiran saya sehingga saya semakin terpacu untuk tidak
hanya menulis, tapi lebih dari itu harus lebih banyak membaca.
Ngomong-ngomong, videonya ada di kanal Youtube Raditya Dika, mana tau ada yang belum atau mau lihat, nih saya sediakan:
Ngomong-ngomong, videonya ada di kanal Youtube Raditya Dika, mana tau ada yang belum atau mau lihat, nih saya sediakan:
Mengkonsep Blog
Saya
ingin mengkonsep blog ini sebaik mungkin agar punya karakter tersendiri. Konsep
yang saya maksud mungkin lebih kepada konten. Sampai saat ini konsep tersebut masih akan terus
saya godok. Blog yang terkonsep dengan baik saya pikir dapat memudahkan saya
agar blognya lebih terarah. Tunggu tanggal mainnya saja. Hehe.
Belajar
Pada
akhirnya langkah-langkah yang saya sebutkan di atas bermuara pada satu kata
saja: belajar. Mau tidak mau, suka tidak suka, semuanya harus kita pelajari
lebih dulu. Lalu apa yang dipelajari? Bisa apa saja. Terlebih, di era digital
seperti sekarang, informasi berserakan di mana-mana, bahkan sampai digenggaman
tangan kita.
Saya
harus terus belajar untuk menulis opini agar opini saya semakin sering dimuat
dimedia-media. Saya harus terus belajar menulis puisi, menulis cerpen, agar
puisi dan cerpen saya semakin bagus kualitasnya. Saya harus belajar mengkonsep
blog dari narablog lain yang blognya sudah terkonsep dengan baik dan keren. Saya
harus belajar menulis novel dari mulai membuat kerangka, menciptakan tokoh,
membangun karakter, membuat konflik dan seterusnya. Saya harus mencuri ilmu
dari orang yang bisa hidup hanya lewat menulis, demi tahu cara menghasilkan
uang dari tulisan itu sendiri. Belajar, belajar, dan belajar. Saya selalu yakin
bahwa tidak ada yang salah dari yang namanya belajar.
Ibarat
pertandingan sepakbola, sebuah tim yang sudah tertinggal 0-3 dibabak pertama
harus segera memutar otak dan berusaha lebih keras untuk membalikkan keadaan di
45 menit babak kedua. Dan tak ada yang mustahil memang, sejarah mencatat ada
beberapa tim yang melakukannya. Maka, menyambut tahun 2019 ini saya harus
memutar otak untuk mengkonsep blog dengan lebih baik lagi dan berusaha lebih keras
melalui proses belajar secara terus-menerus, demi mengejar ketertinggalan yang
sudah saya alami belakangan tahun ini.
Menulis itu bukan karena bakat, menulis itu karena belajar.–Ahmad Fuadi
Sumber video:
https://www.youtube.com/watch?v=qjY3pl34ro8
https://www.youtube.com/watch?v=qjY3pl34ro8
Masya Allah ...semoga bisa tercapai semua ya. In syaa Allah kalau konsisten, bisa itu karena tulisan Mas Irsyad bagus.
BalasHapusAamiin. Terimakasih mba. Tulisan saya masih begini2 saja rasanya hehehe. Mudah-mudahan kedepan semakin berkembang lagi.
Hapuswih, baca tulisan ini jadi ingat dream note nya bang alit. resolusi memang harus dipajang gini sih, agar kita lebih termotivasi dan punya tanggung jawab lebih. kereeen semoga semua tercapai.....
BalasHapusWaduh bisa jadi ingat dream note nya Bang Alitt ya? Saya malah belum liat dream note nya, jadi penasaran. Iya mas, brp tahun lalu pernah deh kayaknya buat gini juga, tp gagal maning, banyak yang miss. InsyaAllah sekarang lebih termotivasi. Aamiin.
HapusSemoga sukses, Mas. Semoga poin utama berupa beli TLD bisa tercapai. Saya juga baru beli domain dari Niagahoster. Harganya murah. Dengan TLD malah akan bikin semangat dan berupaya keras memanajemen diri agar konsisten.
BalasHapusTidak mudah memang menulis untuk blog sekaligus media massa cetak dan daring, namun tetap yakin bahwa itu jalan terbaik jadi kerjakan tanpa beban. Kedau hal tersebut saling menunjang.
Blog adalah sarana arsip karya sekaligus CV kita. Media massa tujuan adalah sarana cari rezeki. Namun kedua hal ini bisa saling bersinergi dalam hal rezeki. Semoga menang lomba agar yakin bahwa blog pun menghasilkan, tak kalah dengan media berhonor yang memuat karya kita.
Dengan keyakinan dan ikhtiar, niscaya azam Mas Irsyad bisa terwujud. Salam.
Masyaa Allah, terimakasih banyak. Saya sangat menghargai pesannya Mba Rohyati. Nggak ada yang bisa mengalahkan konsistensi memang, Mba. Yang penting tetap belajar, berusaha, dan berdoa terus menerus. Sukses buat Mba. Salam kembali.
HapusSemoga bisa tercapai semua keinginannya kak di tahun 2019. Segera ganti ke TLD! Hehe..
BalasHapusBtw aku pun punya target 1 bulan bisa baca buku fiksi or non fiksi nih :D
Aamiin, segera ganti ke TLD ini dalam waktu dekat hehe.
HapusNice, mari lebih produktif membaca
aamiin.. insyaallah satu persatu bisa tercapai, Semangat terus yang penting tetap konsisten..
BalasHapusWeww orang jauh mampir hehehe. Aamiin, harus konsisten
HapusWah, kalau semuanya itu tercapai, keren banget. Btw, sudah nulis di surat kabar lokal itu oke banget lho. Semoga sukses ya.
BalasHapusHehe doakan saja semua tercapai. Sukses buat mba juga
Hapus"kalau dulu saya konsisten dan serius pasti saya juga bisa!" ini ngena banget di saya mas, haha. Konsistensi dan dispilin adalah kunci dari setiap keberhasilan, dan sayangnya saya masih saja belum bisa melaksanakannya. Mari berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. semangat!
BalasHapusBegitulah mas, penyesalan selalu datang diakhir. Semangat buat kita semua!
Hapusmantabbb kak smg smua resolusinya tercapai yah :)
BalasHapusPosting Komentar
Sila tinggalkan komentarnya.