Rumah Kentang: The Beginning bukanlah kelanjutan dari film Rumah Kentang yang pernah rilis pada tahun 2012 lalu. Idenya sendiri masih sama, yaitu berasal dari urban legend yang ada di Bandung.
Sumber: imdb.com
|
Buat yang belum tahu, di Bandung ada mitos yang cukup terkenal soal kemunculan bau kentang. Disinyalir, jika kita mencium bau kentang, itu merupakan tanda-tanda kehadiran makhluk tak kasat mata di sekitar kita. Mitos ini
lah yang coba diangkat kembali dalam bentuk sebuah film horor klasik.
Baca juga: 10 Film Kisah Nyata Terbaik yang Diangkat dari Peristiwa Penting
Baca juga: 10 Film Kisah Nyata Terbaik yang Diangkat dari Peristiwa Penting
Rumah Kentang: The Beginning (2019) sendiri mengambil latar belakang tahun 80-an. Film ini diproduksi oleh Hitmaker Studios dan diproduseri oleh Rocky Soraya. Untuk sutradanya adalah Rizal Mantovani.
Dari pemerannya, rasanya film ini cukup menjanjikan. Ada Luna Maya yang berperan
sebagai Sophie, lalu ada Christian Sugiono sebagai Adrian yang juga suami Sophie. Pemeran-pemeran
lain diantaranya adalah Jajang C. Noer, Epy Kusnandar, Nicole Rossi, Rayhan
Vandenoort, dan Davina Karamoy.
Note: Spoiler Alert!!!
Adrian
adalah seorang penulis novel horor yang belakangan penjualan novelnya menurun
drastis. Bersama Sophie yang merupakan istri sekaligus ilustrator dari
novel-novel Adrian, mereka harus mencari inspirasi baru agar novelnya
kembali diminati.
Mereka
pun memutuskan pergi ke rumah orang tua Sophie yang sudah lama ditinggalkan.
Letak rumah itu ada di perkebunan kentang di daerah sekitar Jawa Barat. Adrian
berharap bisa mendapatkan inspirasi ketika berada di rumah tua milik orang tua
Sophie tersebut.
Orang
tua Sophie sendiri sudah lama menghilang. Mereka dulunya adalah pengusaha yang
memiliki kebun kentang yang cukup luas. Kedatangan Sophie ke rumah tersebut
mengingatkan kembali kesedihan Sophie terkait keberadaan orang tuanya yang
tidak jelas sampai sekarang.
Di
belakang perkebunan kentang itu, ada sebuah gudang yang cukup mencurigakan. Di
dalam gudangnya teronggok sebuah tungku api besar yang dulunya digunakan untuk merebus kentang dan makan besar warga desa. Namanya juga
film horor, pastinya rumah dan gudang yang terletak di perkebunan kentang
tersebut menyimpan misteri tersendiri.
![]() |
Sumber: imdb.com |
Sophie
dan Adrian datang ke rumah tua itu bersama ketiga anaknya dan seorang Nenek.
Sejak awal kedatangannya, mereka terus diteror oleh sesosok hantu anak kecil. Sekujur kulit hantu anak kecil itu melepuh dan
mengeluarkan darah.
Hingga,
satu persatu anak Adrian dan Sophie menghilang. Jika dilihat lagi,
menghilangnya anak-anak mereka selalu mengarah ke gudang di belakang kebun kentang
itu. Ada apa gerangan di gudang tersebut? Apakah ada kaitannya dengan hantu
anak kecil itu?
Nah, kita sampai pada bagian yang isinya mengandung butir-butir spoiler. Bagi yang tidak mau kena spoiler, sila tinggalkan artikel ini.
Ternyata,
teror yang didapatkan keluarga Adrian dan Sophie di rumah ini ada kaitannya
dengan menghilangnya kedua orang tua Sophie. Jadi, dulunya kebun kentang
milik kedua orang tua Sophie ini selalu gagal panen. Kualitas kentang mereka
tak pernah bagus, sampai-sampai kedua orang tuanya hidup melarat dan terpaksa makan
kentang busuk setiap hari.
Tak kaya maka pesugihan. Putus
asa, kedua orang tua Sophie pun memilih jalan sesat itu. Mereka membuat perjanjian dengan setan agar mereka bisa panen kentang besar-besaran dengan kualitas yang juga bagus. Si setan pun meminta
tumbal yang mana adalah nyawa seorang anak kecil.
Singkat
kata, anak kecil yang harus dijadikan tumbal akhirnya ketemu. Anak itu lalu direbus bersama kentang-kentang dalam tungku besar yang ada di gudang. Jeng jeng! Jadilah arwah
gentayangan anak kecil yang siap meneror siapa saja yang tinggal di rumah tersebut.
***
Pun, jalan cerita film ini mudah ditebak. Misalnya, ternyata anak itu adalah anaknya Bi Darti, pembantu kedua orang tua Sophie sendiri. Untuk menguatkan cerita, dikisahkan lah Bi Darti yang malu karena memiliki anak yang menderita cacat fisik. Bagian yang coba dijadikan plot twist tapi gagal karena mudah ditebak.
![]() |
Sumber: imdb.com |
Jumpscare-nya?
Boleh lah, karena cukup mengejutkan dan buat saya spot jantung sesekali. Tingkat
keseraman hantunya juga lumayan, tapi nggak seram-seram amat.
Applause juga patut kita berikan untuk Luna Maya. Luna Maya yang mendadak
horror-able sejak memerankan Suzzana, kembali menunjukkan kebolehannya dalam film ini.
Ada
beberapa adegan di mana hantu anak kecil tersebut mencoba menyerupai sosok
Sophie yang diperankan Luna Maya itu. Senyum creepy Luna Maya itu, lho, cukup
membuat bulu ketek kuduk saya berdiri.
Adegan
yang membuat aneh adalah ketika Adrian dan Sophie menemukan
sebuah pintu rahasia menuju ruang bawah tanah. Di dalamnya ternyata
ditemukan beberapa mayat yang diduga merupakan tumbal dari pesugihan yang
dilakukan kedua orang tua Sophie. Tidak ada angin, para mayat tersebut tiba-tiba hidup
lalu mencoba melukai Adrian dan Sophie.
Ada
dua alasan yang membuat adegan ini justru merusak filmnya. Pertama,
adegan Adrian dan Sophie yang dikejar-kejar para mayat itu justru membuat film
ini seperti film zombie. Jauh dengan image filmnya.
Kedua,
orang tua Sophie sudah menghilang berpuluh tahun sejak Sophie masih kecil. Tetapi
mayat bekas tumbal pesugihan kedua orang tuanya masih terlihat segar dengan
sekujur tubuh yang melepuh dan berdarah. Agak kurang masuk akal.
Satu
lagi yang mengganjal adalah penggambaran dari “kentang” itu sendiri.
Sebenarnya, kentang ini nggak penting-penting amat dalam ceritanya. Hantu anak kecil itu juga muncul karena praktik pesugihan, yang KEBETULAN saja lokasinya ada di kebun
kentang.
Tetapi,
si kentang malah ikut meneror keluarga Adrian dan Sophie. Misalnya, ada adegan ribuan
kentang yang jatuh dari tangga dan memenuhi lantai rumah, ada pula adegan anak
Sophie yang ketiban ribuan kentang. Alhasil, kentang yang aslinya enak kalau
digoreng ini berubah jadi teror yang terlalu dipaksakan.
Itu
berarti, tak masalah kalau ternyata kedua orang tua Sophie adalah pengusaha kebun jengkol. Anak-anak Sophie pun tidak bakal ketiban ribuan kentang, tapi ketiban
ribuan jengkol. Rumahnya pun bukan jadi bau kentang, tapi bau jengkol. Tinggal judul
filmnya yang berganti menjadi Rumah Jengkol.
Baca juga: Review Film Bucin (2020): Cringe dan Dibawah Ekspektasi!
Baca juga: Review Film Bucin (2020): Cringe dan Dibawah Ekspektasi!
Itu mengapa saya sebut film ini sebagai film horor klasik yang terlalu dipaksakan. Idenya tak ada yang istimewa bahkan cenderung klise: pesugihan, balas dendam, rumah tua yang lama tak berpenghuni, dan sejenisnya.
Urban legend soal bau kentangnya
juga dipoles kurang tajam, jadi esensi dari si “rumah kentang” ini nggak kena. Syukurnya, ada peran Luna Maya yang menyelamatkan film ini. Christian Sugiono dan Jajang C. Noer juga bermain dengan apik.
Secara keselurhan, saya kasih nilai 5/10 untuk film Rumah Kentang: The Beginnning ini.
Jadi pengen nonton, soalnya penasaran😆. Semoga tdk trlalu mengecewakan
BalasHapusSaya sendiri terus terang agak kecewa, hehe
Hapusaq ngakak pas bagian rumah jengkol haha kbayang tu anak ketiban jengkol apa gk benjol2 palanya hahaha..btw bagus lah artikel nya..hahaja menghibur juga
BalasHapusKesel kak. Padahal kentangnya nggak ada salah apa2 di film ini, tapi image nya kayak horor banget si kentang.
HapusJangankan jengkol, diganti rengginang juga nggk ngaruh sama background hantunya hahaha
Alur ceritanya terlalu mainstream yah mas so endingnya jadinya mudah ketebak
BalasHapusIya mas, dibawah ekspektasi lah
HapusFilm Indonesia sekarang kurang asyik horornya. Kadang film horror berbau adegan porno, kadang film horor yang kurang seram.
BalasHapusMalah beberapa kali nonton film malaysia yang berbau horor lebih asyik. seru lagi..
Iya kak, dengar2 horor malaysia lagi naik daun nih
Hapussaya pikir film ini juga kentang sih. Nilai 5 malah terlalu bagus sepertinya hahahah
BalasHapusBbrp aspek sprt sinematografi rizal mantovani dan akting luna maya yg apik agak menyelamatkan film ini. Tp kalau ada yg menganggap nilai terlalu bagus, ya ada benernya juga hahaha
HapusWaduh, baca review dan resensinya bikin saya nggak pengen nonton mas. Secara, paling takut sama film horror, karena realita hidup aja terkadang udah horror kan...
BalasHapusAduh, maafkan artikel saya yg telah mengingatkan mba tentang realita hidup :"
HapusDuh mas, sebenernya mau baca lengkap tapi krn ada "spoiler alert", ya saya ntr liat dulu filmnya yaaa :D :D
BalasHapusTdk apa2 mas. Itulah gunanya spoiler alert hehe
Hapuskayaknya penyelamat film ini memang Luna Maya dan C.Sugiono, kalau ga sih alurnya flat.
BalasHapustapi kalau dipaksain ngikutin realistis, di dunia suupranatural agak susah sih. Misal ribuan kentang yang jatuh, yahh bisa aja dihubungkan sama hasil pesugihan ke arah kebuh kentang,
btw, aku ga suka film horor
Dipaksain dalam hal ini bukan soal realistisnya sih, tp soal penguatan ceritanya dan alasan2 dibalik kehadiran terar si "kentang" ini lemah banget.
HapusSo, kentang dalam film ini hanya kebetulan saja dmn yg pesugihan itu juragan kentang, terus hantu anak kecil muncul karena direbus bersama kentang. Jd, kentangnya ini nggak penting2 amat di ceritanya. Itu sih kritik dari saya
wahhh keren juga... nggak nyangka dari nama rumah kentang bisa dijadikan judul sinema horor yang pastinya layak untuk kita tonton. Ulasan sinopsisnya cukup lengkap
BalasHapusHampir reviewer film mengatakan penilaian yang serupa terhadap film ini: Dipaksakan idenya. Saya belum nonton sebenarnya tetapi cukup tahu kalau film ini bisa diskip dari jatah nonton film berkat akun youtube dan blog yang mereview fil ini.
BalasHapusSaya berjasa dong buat film ini jd di skip. huhuhu
HapusWah, dikasih judul rumah kentang karena hantunya berasal dari rumah lama tempat juragan kentang ya? Kirain rumah kentang tu karena sering tercium bau kentang yang merupakan indikasi adanya genderuwo atau sejenisnya.. Hihi...
BalasHapusSaya mah mikir diawal jg gitu mbak
HapusYa Allah ngakak.. Nggak jadi horor pas baca ini. Karena nggak pernah nonton film Di bioskop jadi baca lengkapnya aja di sini gppa.. Haha. Kebayang sih emang jadi aneh kalau ada kentang ikut-ikutan gitu apalagi jengkol ��
BalasHapusMaafkeun ya mbak malah jd ngakak baca tulisan saya. Hahaha
HapusIya, soal jengkol itu parodi saya doang, nyindir idenya yg agak rancu
Wah dari judulnya udah ketauan serem ini horor..apalagi film indonesia kalau yang serem pasti dapat lah horornya..mau tau aktingnya luna maya ...
BalasHapusWkkwkwkw diteror kentaanggg. Gokil bener. Terima kasih sudah direviewkan.
BalasHapusPadahal enak kalau digoreng tipis2 :(
HapusBerarti aman kalo nonton film kentang ini malem2. Soalnya gak creepy amat ya,,
BalasHapusAman lah kak hehe
HapusPas lihat promo film ini di medsos saya bergumam "bukannya udah pernah difilmin ya? kalau nggak salah dulu pemerannya Sandy Aulia" Ternyata benar remake dari tahun 2012 ya. Yang dulu aja saya juga kurang suka, menurut saya banyak adegan yang konyol, hohoho. Apalagi pas baca tulisan disini. Tapi pada dasarnya saya tetap support perfilman Indonesia, apapun genrenya semoga makin keren.
BalasHapusSaya yg tahun 2012 nggak nonton. Dr yg mbak sharing, berarti film rumah kentang tahun 2012 banyak adegan konyol jg ya? Wah padahal film sebelumnya lumayan sukses lho.
HapusBener mba, tetap kita support film indonesia, semoga terus maju
ini kalo film rumah kentang jadi horor waduhh saya pasti bawa pasangan saya untuk nonton film ini biar saya kaget=kagetin dia wkwk
BalasHapusMalah iseng nih masnya :"
HapusBelum nonton film ini, emang ga terlalu suka juga sih sama film genre horror, tapi perlu diberikan apresiasi juga sekarang ini kualitas film horror Indonesia semakin membaik.
BalasHapusrumah kentang...??? aku malah membayangkan bau kentang goreng dengan bumbu barbekyu atau keju pedas. Hahahha...
BalasHapusJadi inget film2 yang diproduksi sama rizal mantovani, punya jalan cerita yang unik, sebenarnya bisa diprediksi, tetapi tetap aja menyenangkan untuk ditonton lagi.
Salam,
Brillianty
Saya sih suka sinematografinya rizal mantovani. Dia punya gaya yg khas. Tetapi minusnya film ini ide cerita doang
HapusBaca paragraf yang bahas soal judul film "Rumah Jengkol" bikin ngakak. Soalnya kalau itu dijadikan film pasti seru. Kayaknya gak ada urband legend "Rumah Jengkol", coba kalau ada sutradara dan produser yang bikin, hi hi.
BalasHapusYah, tema hantu emang untuk bikin jumpscore penontonnya, jejeritan tegang gitu, sayangnya jika tidak mengesankan cukup ditonton sekali saja.
Saya jarang nonton film horor da termasuk males ditakut-takuti, hi hi. Tetapi semoga perfilman Indonesia lebih baik lagi karena kaya urband legend. Di desa saya dan desa tetangga saja ada kisah horornya.Legenda yang ada kaitannya dengan makhluk halus.
Menurut saya film Indonesia yang mengambil tema horor bisa ambil hal yang beda berdasarkan mitos masyarakat sekitar.Terutama di perdesaan. Jangan ada zombinya, tidak tradisional, hi hi.
Saya sudah absen menonton film horor Indonesia di bioskop, beraninya cuma lewat televisi, yaitu di Catchplay Indihome. Makanya kalo ada film horor Indonesia, saya senang ada spoiler. Hahahahaha. Makasih yaaa Mas Irsyad. Saya serasa sedang didongengin. Penulisannya enak dibaca dan naratif banget.
BalasHapusSesuai dengan namanya ga sih? Kentang, Kena Tanggung. Jadi, sedikit digantung gitu. Makanya penonton beranggapan terlalu dipaksakan. Syukur kagak nonton ini pilem. Hahaha
BalasHapusAku tak ingin membaca yang ada spoilernya tapi aku penasaran, jadi lanjut baca huehehe. Kukira Rumah Kentang The Beginning ini ada sangkut pautnya sama Rumah Kentang yang terdahulu. Ternyata enggak ya. Bentar, seingat aku di rumah kentang yang dulu juga terornya hantu anak kecil dan ada kentang-kentang mentah yang memenuhi lantai juga. Cuma kalau yang terbaru ini jadi cerita awal mulanya gegara pesugihan ya hmm ... penasaran itu emak bapaknya Sophie menghilang ke mana. Walaupun ada spoilernya di sini, tapi aku masih tetap penasaran pengin nonton langsung.
BalasHapusmas, ini lanjutannya film DOLL bukan sih? soalnya pemerannya sam2 luna maya sama cristian sugiono,, penasaran aku
BalasHapusHiyy,, aku gak berani nonton film horor kayak gini sendirian, Bg. soalnya kdrama lover sih ya,, sukanya yg rom-com rom-com gitu, wkwk. tp ini reviunya menarik. Si abangnya udah biasa review film yaa... mantul.
BalasHapusSayangnya saya tidak diberikan hobi nonton film. Sayang sekali ya kalo emang seperti yang di tuliskan disini tentang review filmnya.
BalasHapusMoga aja produsernya baca review ini supaya bisa lebih memperhatikan kepuasan penonton.
Terakhir nonton horor judulnya Tembang Lingsir dengan maksud cari ide di novel horor. Itu pun sebenarnya enggak horror banget. eh, sayanya yang horor sendiri. Mau nulis digentayangi. Kagak jadi deh kalau yang berbau horor. #autobubarnulishoror. Tapi, kalau baca gini bisalah, idenya lumayan menarik. Terjebak pula dengan jebakan cerita. Kirain beneran dari kentangnya. Terima kasih Mas reviewnya. Mayan, terinspirasi.
BalasHapusSaya nggak terlalu suka nonton film Indonesia. Eh, sabar dulu ya kak.. bukan karena nggak cinta produk dalam negeri. Tetapi jalan cerita film Indonesia masih banyak yang "ala sinetron". Semoga kedepan makin banyak film Indonesia yang berkualitas yang bikin kita bangga
BalasHapusPribadi sih kurang suka dengan film horor, apalagi film horornya indonesia. heheh.. but thanks for sharingnya ya bang.
BalasHapusSampai hari ini cuma satu film horor yang aku suka Final Destination, kalau gak salah judulnya. Horor Indonesia ceritanya jarang yang menarik bahkan terkesan dipaksakan. Meskipun begitu, tetap respek sama krunya
BalasHapusBanyak banget yang mengulas tentang film ini yaa, apalagi di jogja ada juga rumah kentang.. agak serem sih denger cerita dari temen temen..
BalasHapusEntah kenapa gak suka film horor.. Heran tapi kagum melihat orang yang gandrung film horor
BalasHapusGw gak pernah bisa nonton film horor. Karna pasti mbaknya langsung neror gw: Awas lu nonton horor !
BalasHapusLirikan matanya itu loh lebih horor daripada film horor, wkwkwkwk
Saya penasaran dengan film ini semoga hasilnya bagus dan memuaskan,kuy ajak saya nonton kak
BalasHapusaku tertarik karena ada mas Ian :D
BalasHapusPemainnya bagus semua dan penasaran sama filmnya walau kurang suka dengan horor hehe
BalasHapusAh ga enak,, nyesal aq nontonnya,, tahapan pun, ,absurd
BalasHapusIni spoiler film horor tapi saya kok ya nggak berasa horor yak bacanya. Haha..
BalasHapusBtw, saya nggak suka film horor, khususnya horor Indonesia. :))
Posting Komentar
Sila tinggalkan komentarnya.