Review Film Knives Out (2019): Drama Misteri yang Benar-Benar Epic

Knives Out (2019) | Sumber: imdb.com

Penulis novel misteri terkenal, Harlan Thrombey (diperankan Christoper Plummer), ditemukan tidak bernyawa tepat pada perayaan hari ulang tahunnya yang ke 85. Seorang detektif swasta terkenal, Benoit Blanc (diperankan Daniel Craig), datang menyelidiki kasus kematian sang novelis kaya raya ini. 

Baca juga: 10 Film Kisah Nyata Terbaik yang Diangkat dari Peristiwa Penting

Penyelidikan Benoit Blanc tak berjalan mudah. Si detektif harus memecahkan kasus kematian ini di tengah kondisi keluarga Harlan Thrombey yang carut-marut. Karakter anak-anak dan cucu-cucu Harlan Thrombey yang saling mengedepankan ego ditambah perebutan harta warisan sang kepala keluarga yang berlimpah membuat kasus penyelidikan ini jadi lebih runyam. 

Tapi yang jelas, Benoit Blanc merasa ada sesuatu yang aneh dari kematian ini. Mau tak mau ia harus menginterogasi satu per satu anggota keluarga Thrombey tak terkecuali pembantu rumah tangga dan perawat pribadi Harlan Thrombey. Tak ada yang boleh keluar dari rumah sampai kasus terpecahkan.

***

Apa daya, saya harus mengatakan bahwa Knives Out adalah film yang sangat dan terlampau bagus (maaf jika saya berlebihan). Penonton harus fokus menyimak jalan cerita sembari menebak-nebak siapa dalang dibalik sebuah kasus pembunuhan. Knives Out memberikan sensasi luar biasa selama saya duduk di bangku bioskop. 

Tapi, jangan harap ada adegan action dalam film ini. Percayalah, dari awal sampai akhir isinya hanyalah dialog. Walaupun begitu, film ini tetap merupakan film yang sangat wajib buat ditonton. Apalagi buat yang suka baca/nonton Sherlock Holmes pasti sangat mudah menikmati film ini. Atau Agatha Christie? Boleh juga. Pun, Knives Out mengingatkan saya pada film-film misteri tipikal Murder on the Orient Oxpress (2017). Bedanya, Knives Out dikemas dengan lebih fun.

Sumber: imdb.com

Aktor dalam film ini juga bukan sembarangan. Si detektif swasta diperankan oleh Daniel Craig yang merupakan pemeran utama dari serial film James Bond. Ada pula Chris Evans yang merupakan pemeran Captain America dalam serial Avengers. Nilai plusnya, karakter Craig dan Evans dibuat sangat banting dari karakter mereka yang sudah kental di film sebelumnya.

Pemeran-pemeran lainnya adalah Ana de Armas, Jamie Lee Curtis, Michael Shannon, Don Johnson, Toni Collete, Lakeith Stanfield, Katherine Langford, Jaeden Martell, serta aktor senior Christopher Plummer.

Sumber: imdb.com

Salah satu faktor yang membuat film ini sangat bagus adalah peran dari masing-masing karakter. Penulis film, Rian Johnson, menjadikan karakter anak maupun cucu Harlan Thrombey benar-benar saling mengisi jalan cerita di film ini. Artinya, tidak ada tokoh yang numpang lewat walau cast yang ada lumayan banyak. Bahkan, pembantu rumah tangga keluarga Thrombey yang scene-nya seuprit ternyata punya "fungsi" dalam melengkapi teka-teki di film ini.

Untuk menambah anomali dalam penyelidikan, perawat pribadi Harlan Thrombey yang bernama Marta Cabrera (diperankan Ana de Armas) dibuat punya kelainan khusus. Sang perawat punya penyakit di mana ia pasti akan muntah setiap kali habis berbohong. Belum lagi, Marta Cabrera dianggap tahu apa yang sebenarnya terjadi karena sangat dekat dengan Harlan Thrombey. 

Kesimpulannya sih, cerita dalam film ini sangat padat. Tak ada tokoh yang tidak berkaitan ditambah setiap adegan juga punya sebab-akibat. Ditambah lagi anggota keluarga Thrombey yang masing-masing punya "kegilaan" seakan membuat kita merasa bahwa semua tokoh punya motif dibalik kematian Harlan Thrombey. Ah, ya, ketika menonton film ini, saya sarankan jangan cepat-cepat menyimpulkan siapa dalang dibalik kematian Harlan Thrombey. You know what i mean, lah. Hahaha.

Film ini tidak sesimpel film detektif-detektifan pada umumnya, yang mana kalian pasti mengira alurnya seperti ini: ada kasus pembunuhan, detektif terkenal datang menyelidiki, satu persatu diinterogasi, kasus terungkap, end. Film ini tidak sesimpel itu, Bambank.

Baca juga: Review Film Rumah Kentang (2019), Apakah Sebagus Pendahulunya?

Saya bisa memberikan garansi kalau penonton akan mendapatkan kejutan-kejutan dari awal sampai akhir. Ada plot twist yang berhasil membuat saya tercengang. Sejalan dengan itu, kita akan dibombardir dengan twist yang bertumpuk-tumpuk pada akhir film. Reaksi semacam "ohhh", "lah, kok gitu?", atau "ternyata begitu" akan keluar dari mulut kalian berulang-ulang kali.

Tunggu-tunggu, satu lagi yang paling berkesan adalah scene terakhir film ini yang sangat epic. Pokoknya, film ini tidak akan berakhir dengan cepat dan tetap "berisi" dari detik awal sampai detik terakhir. Maksud saya, benar-benar sampai detik terakhir. Silahkan tonton sendiri, deh.  

Apalagi ya yang saya mau ceritakan tentang film ini? So, yang pasti Knives Out sangat berkesan bagi saya. Tanpa mengurangi rasa hormat pada film-film lain yang tayang akhir tahun ini, bagi saya Knives Out adalah film yang tepat untuk menutup tahun 2019. Saya sampai merasa takut kalau saya nonton film lain lagi di tahun ini dan tidak sebagus Knives Out, nanti hyped-nya bisa berkurang. Hehe.

Rating? Hmm. Saya bukan pengamat atau bukan pula kritikus film, saya hanya penikmat. Tetapi, saya berani kasih nilai 9/10 untuk Knives Out. 

Sumber: imdb.com